Tentang Hygiene Mental(Kesehatan Mental)

March 27, 2009 at 4:12 am (Kesehatan Mental)

Mental hygiene adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat. Ilmu kesehatan mental erat hubungannya dengan tekanan-tekanan batin, konflik-konflik pribadi, dan komleks-kompleks terdesak yang terdapat pada diri manusia. Tekanan-tekanan batin dan konflik-konflik pribadi itu sering sangat mengganggu ketenangan hidup seseorang dan kerapkali menjadi pusat pengganggu bagi ketenangan hidup. Read the rest of this entry »

Permalink Leave a Comment

Masihkah asa itu?

March 25, 2009 at 8:37 am (Puisi)

merajut hari dengan mimpi….

bernaung diri dalam sepi…

ditemani malam yang begitu sunyi…

dengan menggenggam sejuta kerinduan di hati,

air matapun tak lagi mampu basahi pipi,

mungkin telah habis terkikis hari.

kesendirian telah merajai jiwa…

menguasai setiap sudut raga.

tak ada kata tuk sekedar menyapa,

semua hilang seakan tlah sirna…

jiwa menggigil dan terus merintih…

coba berteriak meski tak dapat terdengar

coba berlari meski tetap di tempat

berusaha tegar meski tak lagi ada kesempatan…….

harap asa kan tetap terpatri dalam jiwa.

Permalink Leave a Comment

BAGAIMANA MEMAHAMI AS-SUNNAH

March 25, 2009 at 8:14 am (hadits)

A. Pemahaman Sahabat Mengenai As sunnah
Sahabat adalah orang yang berjumpa Nabi Muhammad SAW dalam keadaan beriman dan ketika meninggal dunia dalam keadaan muslim.
Para sahabat memahami as sunnah secara tersurat dan tersirat. Pemahamannya tersebut dipengaruhi oleh keadaan pribadi dan kecerdasan akal pikirannya. Namun, pemahaman mereka terhadap as sunnah dapat dijamin kebenarannya.
B. Pembagian As sunnah
1. Pembagian As sunnah berdasarkan banyak sedikitnya perawi (sumber berita)
a. Hadits Mutawattir
Hadits Mutawattir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya yang menurut tradisi mustahil mereka sepakat untuk berdusta.
Hadits Mutawattir terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Mutawattir Lafdzy : hadits yang diriwayatkan secara seragam baik susunan redaksinya maupun maknanya oleh para perawinya pada setiap lapisan (thabaqat).
2) Mutawattir Ma’nawy : hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap thabaqatnya, namun susunan redaksinya berbeda-beda.
b. Hadits Ahad
Hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawattir. Hadits ini terbagi menjadi tiga :
1) Hadits Masyhur, diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih dan belum mencapai derajat mutawattir.
2) Hadits Aziz, diriwayatkan oleh dua orang walaupun dua orang rawi tersebut terdapat pada satu thabaqat saja.
3) Hadits Gharib, terbagi menjadi gharib mutlaq dan gharib nisbi. Gharib mutlaq hanya diriwayatkan oleh seorang perawi. Sedangkan gharib nisbi, yaitu apabila penyendirian itu mengenai sifat-sifat atau keadaan tertrentu seorang perawi.

2. Pembagian As sunnah dari segi sifat perawi, sanad, dan matannya
a. Hadits Shahih, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak berillat, dan tidak janggal.
b. Hadits Hasan, yaitu hadits yang pada sanadnya tidak terdapat perawi yang tertuduh dusta, tak ada kejanggalan pada matanya, dan hadits itu diriwayatkan tidak dari satu jurusan (mempunyai banyak jalan) yang sepadan maknanya.
c. Hadits Dlaif, yaitu hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih dan hadits hasan.
Macam-macam hadits dlaif karena cacat perawinya yaitu :
1) Hadits Matruk : hadits yang menyendiri dalam periwayatan, diriwayatkan oleh orang yang tertuduh dusta dalam perhaditsan.
2) Hadits Munkar : hadits yang menyendiri dalam periwayatan, diriwayatkan oleh orang yang banyak kesalahannya, banyak kelengahan atau jelas kefasikannya yang bukan karena dusta.
3) Mu’allal : hadits yang setelah diadakan penelitian dan penyelidikan, ternyata ada salah sangka dari perawinya, seperti menyambungkan sanad yang sebenarnya terputus atau memasukkan sebuah hadits pada hadits yang lain.
4) Mudraj : hadits yang disadur dengan sesuatu yang bukan hadits atas perkiraan, bahwa saduran itu temasuk hadits.
5) Maqlub : hadits yang menyalahi hadits lain.
6) Mudltharib : hadits yang menyalahi hadits lain dengan pergantian pada satu segi, yang saling bertahan dan tidak ada yang dapat ditarjihkan.
7) Muharraf : hadits yang menyalahi hadits lain karena perubahan baris kata, tetapi tulisannya tetap.
8 ) Mushahhaf : hadits yang menyalahi karena perubahan titik kata, tetapi tulisannya masih tetap.
9) Syadz : hadits yang diriwayatkan oleh seseorang yang tsiqah menyalahi riwayat yang lebih rajih.
10) Mukhtalith : hadits yang rawinya buruk hafalannya.
Macam-macam hadits dlaif karena persambungan sanadnya :
11) Mu’allaq : hadits yang gugur rawinya seorang atau lebih dari awal sanadnya.
12) Mursal : hadits yang gugur
13) Mudallas : hadits yang diriwayatkan menurut cara yang diperkirakan bahwa hadit itu bernoda.
14) Munqathi : hadits yang gugur seorang rawinya sebelum sahabat , di satu tempat.
15) Mu’dlal : hadits yang gugur rawi-rawinya, dua orang atau lebih berturut-turut
Macam-macam hadits dlaif karena sifat matannya :
16) Mauquf : hadits yang hanya di sandarkan sampai kepada sahabat.
17) Maqthu : hadits yang berasal dari seorang tabi’i yang dimauqufkan padanya, baik sanadnya bersambung maupun tidak.

Permalink Leave a Comment

HAKIKAT FITRAH DAN CITRA MANUSIA DALAM PSIKOLOGI ISLAM

February 19, 2009 at 6:55 am (Psikologi)

Salah satu perbedaan utama ajaran-ajaran Islam dengan ajaran agama-agama lain, aliran-aliran filsafat modern dan aliran-aliran psikologi modern adalah tentang sifat asal manusia. Islam mempercayai bahwa manusia diciptakan dalam keadaan fitrah.

Fitrah adalah sesuatu yang telah menjadi bawaannya sejak lahir. Fitrah manusia yaitu mempercayai dan mengakui Allah sebagai Tuhannya. Konsep fitrah tersebut merupakan citra unik yang dimiliki manusia, yang mana menjadi landaan bagi konstruksi psikologi Islam.

Secara etimologi, fitrah berarti penciptaan atau “terbukanya sesuatu dan melahirkannya”. Sedangkan menurut makna nasabi (pemahaman dari beberapa ayat dan hadits nabi), fitrah dapat diartikan sebagai berikut : al-thuhr (suci), al-din al-islamiy (potensi ber-Islam), Tauhid Allah (mengakui keesaan Allah), al-salamah (kondisi selamat) dll.

Berdasarkan makna etimologi dan nasabi maka dapat disimpulkan bahwa secara terminologi fitrah adalah citra asli yang dinamis yang terdapat pada sistem-sistem psikofisik manusia, dan dapat diaktualisasikan dalam bentuk tingkah laku.Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam) Citra unik tersebut telah ada sejak awal penciptaannya.

Ada beberapa pendapat tentang fitrah manusia yaitu :

1. Pandangan Fatalis

Pandangan fatalis mempercayai bahwa setiap individu, melalui ketetapan Allah Azza wa jalla adalah baik atau jahat secara asal, baik ketetapan semacam ini terjadi secara semuanya atau sebagian sesuai dengan rencana Tuhan. (Fuad Nashori, Potensi-Potensi Manusia : seri psikologi islami)

Ibnu Mubarak sebagai tokoh utama pandangan ini menafsirkan suatu hadits bahwa anak-anak orang-orang musyrik terlahir dalam keadaan kufur atau iman (Yasien Mohamed, Insan yang suci : Konsep Fitrah Islam, penterjemah : Masyhur Abadi). Adapun syaikh Abdul Qodir Jailani, tokoh populer pandangan ini mengungkapkan bahwa seorang pendosa akan masuk surga jika hal itu menjadi nasibnya yang telah ditentukan Allah Azza wa jalla sebelumnya.

2. Pandangan Netral

Ulama yang paling representatif yang menganut pandangan netral ini adalah Ibn ‘Abd Al-Barr. Ia memandang keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun pada saat kelahiran ini suatu kondisi “kosong” yang suci, suatu keadaan sempurna atau utuh, tetapi kosong dari suatu esensi yang baik atau yang jahat.

Menurut pandangan ini, iman (kebaikan) atau kufur (keburukan) hanya mewujud ketika anak tersebut mencapai kedewasaan (taklif). Setelah mencapai taklif, seseorang menjadi bertanggung jawab atas perbuatannya.

3. Pandangan Positif

Tokoh pandangan positif ini yaitu Ibnu Taimiyyah, Ibu Qayyim al-jauziyah (klasik), Muhammad Ali Ash-Shabuni, Mufti Muhammad Syafi’i dll.

Menurut Ibnu Taimiyyah semua anak terlahir dalam keadaan fitrah; dalam suatu keadaan kebajikan bawaan dan lingkungan sosial itulah yang menyebabkan seorang individu menyimpang dari keadaan ini. Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa fitrah bukan semata-mata sebagai potensi pasif yang harus dibangunkan dari luar, tetapi merupakan sumber yang mampu membangkitkan dirinya sendiri yang ada di dalam individu tersebut.

4. Pandangan Dualis

Tokoh utama pandangan ini yaitu Sayyid Quthb dan Ali Shari’ati. Menurut mereka, penciptaan manusia membawa suatu dasar yang bersifat ganda.

Menurut sayyid Quthb, dua pembentuk esensial dari struktur manusia secara menyeluruh, yaitu ruh dan tanah, mengakibatkan kebaikan dan kejahatan sebagai dua kecenderungan yang setara pada manusia (kecenderungan untuk mengikuti Tuhan atau kecenderungan untuk tersesat)

Begitupun Shari’ati berpandangan bahwa manusia adalah berdimensi-ganda dengan sifat dasar ganda, suatu susunan dari dua kekuatan, bukan saja berbeda, tetapi juga berlawanan. Yang satu cenderung turun pada materi dan yang lain cenderung naik pada Ruh suci (ciptaan)Allah.

Fitrah dan citra manusia adalah sebuah  implikasi psikologis, karena manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah yang cenderung menganut agama yang lurus. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengenal Tuhan, berpihak pada kebenaran, berbuat kebajikan dan menghindari sikap menyimpang.

Fitrah diungkap dalam Al-qur’an sebanyak 20 kali yang tergelar di dalam 17 surat, antara lain yang terdapat dalam surat Ar-rum ayat 30 yang artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetapkan atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan orang tidak mengetahuinya.

Firman tersebut menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT menurut fitrahnya. Fitrah ini merupakan citra manusia yang penciptaannya tidak ada perubahan, sebab jika berubah maka eksistensi manusia menjadi hilang. Namun secara aktual, citra itu dapat berubah sesuai dengan kehendak dan pilihan manusia sendiri.

Dengan adanya fitrah, maka manusia dapat memilih dan memilah antara kebenaran dan kesalahan serta antara kebaikan dan keburukan.

Adapun yang dimaksud citra di sini adalah gambaran tentang diri manusia yang berhubungan dengan kualitas-kualitas asli manusiawi yang merupakan sunnatullah yang dibawa sejak ia dilahirkan.

Dalam diri manusia terdapat potensi yang positif dan juga negatif. Adapun potensi atau segi positifnya antara lain adalah :

Ø Manusia adalah khalifah Tuhan di bumi.

Ø Manusia mempunyai kapasitas intelegensi yang paling tinggi dibandingkan dengan semua makhluk yang lain.

Ø Manusia mempunyai kecenderungan dekat dengan Tuhan.

Ø Manusia dikaruniai pembawaan yang mulia dan martabat.

Ø Manusia tidaklah semata-mata tersentuh oleh motivasi duniawi saja.

Sedangkan dari segi negatifnya, Al-qur’an telah menyatakan dalam beberapa ayat yaitu bahwa manusia itu keji dan bodoh. Adapun ayat tersebut antara lain terdapat dalam Q.S. Al-Ahzab : 72 yang artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.

Selain itu, manusia digambarkan sebagai makhluk ganda, setengah dipuji dan setengah dikutuk; tetapi mereka tidak dipuji/dikutuk karena sifat ganda tersebut. Ayat-ayat tertentu dalam Al-qur’an secara terang membedakan antara manusia terpuji dengan manusia tercela. Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa manusia yang tidak beriman kepada Allah itu bukanlah manusia sejati. sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Asr yang artinya : Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.

Adapun citra manusia dalam psikologi Islam dapat disederhanakan sbb :

1. Manusia dilahirkan dengan citra yang baik, seperti membawa potensi suci, ber-Islam, bertauhid dan menjadi khalifah di muka bumi.

2. Manusia memiliki ruh yang berasal dari Tuhan yang mana menjadi esensi kehidupan manusia.

3. Bahwa pusat tingkah laku manusia adalah kalbu, bukan otak atau jasad manusia; manusia memperoleh pengetahuan tanpa diusahakan, seperti pengetahuan intuitif dalam bentuk wahyu dan ilham; serta tingkat kepribadian manusia tidak hanya sampai pada humanitas atau sosialitas, tetapi sampai pada berketuhanan (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam)

Permalink Leave a Comment

TATKALA SEORANG WANITA MENANTI JODOH

January 29, 2009 at 2:13 pm (Psikologi)

Bagi seorang wanita, ada masa penantian yang acap kali menimbulkan suasana rawan, yaitu menanti jodoh. Padahal jodoh, maut, dan rezeki adalah wewenang Allah SWT. Tak ada sedikitpun hak manusia untuk mengklaim wewenang tersebut. Namun, manusia terkadang lupa akan janji-janji Allah, apalagi jika lingkungan sekitarnya terus-menerus memburunya untuk menikah, sedangkan jodoh yang dinantikan tak kunjung datang, maka bisa memunculkan bermacam efek yang dapat membahayakan dirinya.

Pada dasarnya setiap individu dimuka bumi ini (namun tidak menutup kemungkinan tidak), pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan jodoh dan menikah, karena menikah merupakan salah satu persyaratan untuk melengkapi atau menyempurnakan hidup. Terutama bagi wanita, karena jumlahnya lebih banyak dan posisinya sebagai pihak yang menunggu, maka pernikahan bagi wanita menjadi lebih penting.

Sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat, bahwa banyak wanita yang telah cukup umur, bahkan telah mapan secara materi namun belum mendapatkan pendamping hidup. Dan kecemasanpun akan mulai mucul tatkala usianya sudah merangkak naik. Sehingga tanpa disadari, terkadang muncul perilaku-perilaku yang semestinya tak layak dilakukan, misalnya wanita akan menjadi sangat sensitif terhadap acara-acara yang ada kaitannya dengan masalah jodoh dan pernikahan, atau ada juga yang bersikap tidak ingin segera menikah dengan berbagai alas an seperti karir, studi dsb.

Kecemasan seorang wanita akan semakin bertambah ketika masyarakat mulai men”cap”nya sebagai “perawan tua”. Sehingga ia merasa tidak lagi berharga karena tidak mampu mendapatkan jodoh dan merekapun akhirnya menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan jasa biro jodoh, karena merasa tidak mampu lagi untuk mencari jodoh sendiri. Dalam hal ini, Al-quran mengisahkan ketidak berdayaan seorang wanita menghadapi masa penantiannya, yangmana tercantum dalam surat An-Nahl ayat 92 yang artinya : “ dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benagngnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali”.

Menurut psikoanalisis sosial, kecemasan yang melanda wanita tersebut bisa mengarah pada sikap neurotik. Kecemasan bisa ditimbulkan dari adanya konflik dalam pribadi, konflik ini bisa muncul ketika harapan atau keinginan tidak bisa terealisasi.

Menurut teori ini, penyebab utama timbulnya tingkah laku neurotik yaitu hubungan interpersonal yang salah, oleh karena itu mengatasi tingkah laku neurotik, konflik dan kecemasan hanya dapat dilakukan melalui perbaikan hubungan interpersonal yang salah.

Ada tiga macam gaya hubungan interpersonal yakni, kecenderungan mendekat, kecenderungan menentang, dan kecenderungan menjauh. Pada kasus ini, yang terjadi adalah hubungan yang ketiga yaitu kecenderungan menjauh dari orang-orang yang membahas / membicarakan tentang masalah pendamping hidup.

Padahal, jika wanita itu mau berpikir secara jernih, mungkin penyebab yang terjadi padanya dikarenakan danya sesuatu dalam dirinya sehingga ia mengalami kesulitan dalam hal jodoh. Dan seharusnya ia percaya bahwa Allah telah menciptakan hambanya dengan berpasang-pasangan sebagaimana yang tercantum dalam surat Ar-rum ayat 30 yang berbunyi : “ dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa Ia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan diciptakan-Nya diantaramu kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir”.

Dalam teori psikoanalisis, keadaan seseorang terdiri dari Id, Ego dan Super ego. Yang mana perlu adanya keseimbangan antara ketiganya agar manusia bisa menjalankan hidupnya dengan baik. Disini keinginan untuk segera mendapatkan jodoh bertindak sebagi id yang kemudian dilanjutkan dengan berusaha dengan berbagi cara yang baik maupun buruk yang merupakan ego, namun karena timbul kecemasan dan timbul gunjingan dari masyarakat sehingga super ego menghambat pelaksanaan ego secara berlebihan, maka timbullah ketidak seimbangan antara ketiganya. Padahal semestinya super ego hanya menghambat ego yang buruk saja.

Pernikahan bukanlah sesuatu yang wajibkan, oleh karena itu bagi setiap individu terutama wanita hendaknya terus berdoa untuk segera mendapatkan jodoh, dan hal yang paling penting adalah menggunakan waktu penantian tersebut dengan hal-hal yang positif dan tidak perlu merisaukan gunjingan orang lain. Karena dengan begitu insyaallah akan terhindar dari kecemasan dan konflik batin. Dan ingatlah bahwa setelah kesusahan pasti ada kebahagiaan, karena Allah menyayangi hamba-Nya.

Permalink Leave a Comment

OVER PROTECTIVE

January 29, 2009 at 1:57 pm (Anak berkebutuhan khusus)

Definisi dari over protective yaitu dari kata over yang berarti lebih atau berlebihan dan protective yang berarti perlindungan/melindungi. Jadi over protective yaitu suatu bentuk perlindungan yang berlebihan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya.

Di sekeliling kita banyak sekali kita jumpai persoalan keluarga atau rumah tangga yang didasari oleh keberadaan orang tua yang terlalu over protective kepada anaknya. Rasa perlindungan yang berlebihan akan menjadikan anak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti contoh perlindungan anak semata wayang. Waktu si kecil atau si anak belajar berjalan orang tua berusaha melindungi dan menjaganya agar anak tidak sampai jatuh. Alhasil, anak tidak akan pernah belajar bagaimana hidup di dunia nyata.

Perlindungan yang berlebihan pada anak juga bisa membuat anak merasa terkekang, jenuh dan marah. Terkadang anak juga menginginkan lepas dari dominasi orang tuanya. Begitu pula pola asuh yang tidak konsisten juga bisa menyebabkan anak menjadi marah besar. Misalnya, orang tua yang tidak punya pola asuh yang jelas kapan ia memberikan kebebasan dan kapan pula ia memberikan larangan anak untuk berbuat sesuatu. Atau seringkali mengancam untuk menghkum tapi orang tua tidak pernah menghukum.

Pola asuh orang tua yang over protective dan selalu menuruti segala permintaan anak bisa menyebabkan anak menjadi terlalu lekat atau lengket, yang biasa disebut dengan istilah anak Clinging. Apabila anak usia 3 tahun keatas masih melekat terus pada ibunya, misalnya seorang anak yang mau ikut kemanapun ibunya mau pergi dan akan menangis apabila tidak boleh.berbeda dengan oran tua yang memberikan perhatian yang sewajarnya, ia akan memberikan kebebasan kreasi pada anaknya. Semangat anak akan tumbuh dan berkembang seiring dengan daya kritis dan kreativitas anak. Sehingga anak akan menjadi aktif dan banyak bertanya baik kepada orang tuanya maupun pada orang yang ada disekelilingnya. Di sini anak juga akan merasa dipercaya oleh orang tua, mandiri, dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi dan dapat bersosialisasi dengan baik.

Ciri-ciri over protective, yaitu sbb :

Ø Selalu mengkhawatirkan keadaan anak

Ø Tidak pernah memberikan kepercayaan pada anak.

Ø Selalu menuntut kesempurnaan anaknya sendiri.

Ø Tidak pernah mau melepaskan anaknya sendiri dan ini dapat membuat anak terlambat mandiri.

Penyebab orang tua menjadi over protective

Ø Memiliki kekhawatiran yang berlebihan pada anak.

Ø Adanya rasa sayang yang berlebihan pada anak.

Ø Adanya rasa takut bersalah kalau tidak memperhatikan anak.

Ø Adanya trauma masa lalu yang mana hal ini dirasakan oleh orang tua.

Akibat dari orang tua yang over protective bagi anak yaitu:

Ø Tidak pernah dewasa.

Ø Tidak dapat mandiri.

Ø Mudah menyerah.

Ø Mudah minder dalam pergaulan.

Ø Selalu menuntut perhatian dari orang lain.

Ø Selalu merasa diri tidak mampu.

Ø Menjadi seorang yang tidak dapat berkembang dan mencapai potensi maksimal.

Sikap menghadapi orang tua yang over protective :

Ø Mencoba mengerti atau memahami penyebabnya.

Ø Menerima apa adanya sambil menolongnya.

Ø Usahakan untuk hidup dipercaya.

Ø Tunjukkan kedewasaan.

Ø Kita sebagai anak jangan memberontak tapi cobalah berkomunikasi.

Permalink Leave a Comment

Sibling Rivalry

January 29, 2009 at 1:35 pm (Anak berkebutuhan khusus)

A.Pengertian Sibling Rivalry

Sibling rivalry adalah permusuhan dan kecemburuan antara saudara kandung yang menimbulkan ketegangan diantara mereka. Hal ini tak dapat disangkal bahwa perselisihan antara mereka akan selalu ada. Biasanya ini terjadi apabila masing-masing pihak berusaha lebih unggul dari yang lain. Kemungkinan sibling rivalry akan semakin besar apabila mereka berjenis kelamin sama dan usia keduanya cukup dekat.

Menurut Dr. Sawitri, sibling rivalry adalah persingan antara dua saudara kandung dalam memperebutkan kasih saying dan perhatian orang tua yang telah dirasakan saat anak usia 3 tahun. Berebut mainan, berebut tempat untuk bisa lebih dekat dengan ayah atau ibu, berebut kue, berebut kesempatan memainkan sesuatu dan sebagainya.

Sibling rivalry banyak terjadi pada anak-anak yang berjarak usia sangat dekat (1 atau 2 tahun), sama beradu pada pertengahan masa anak (8-12 tahun) dan berjenis kelamin sama. Akibatnya apabila tidak tertangani bisa kemungkinan sampai dewasa, sampai tua kakek nenek.

Sibling rivalry bukanlah kesalahan anak tertua, maupun anak-anak dalam keluarga, juga bukan merupakan kesalahan orang tua semata, bahwa akar permasalahannya adalah kurangnya waktu dan perhatian, akibat kondisi umum yang dimiliki oleh suatu keluarga.

Seorang kakak yang iri terhadap adiknya menganggap adik sebagai penyebab hilangnya beberapa kenikmatan yang selama ini dinikmatinya. Iri hati kakak pada adik merupakan suatu yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sang kakak biasanya iri ketika ibu terkesan lebih memperhatikan adik. Pearasaan iri semakin kuat karena adik biasanya lebih diperhatikan, dikasihi dan disayang.

Bagi anak-anak, yang mereka perebutkan adalah waktu, perhatian, cinta dan penerimaan yang diberikan orang tua kepada setiap anak. Dengan segenap kemampuan fisik dan mental yang dimiliki, orang tua akan lebih mudah mencurahkan kepada satu anak saja daripada harus membaginya kepada beberapa anak sekaligus, apalagi setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda.

B.Penyebab sibling rivalry

Sumber permasalahan sibling rivalry muncul pada masalah anak itu sendiri, akan tetapi orang tua harus bertindak dalam permasalah tersebut. Fungsi keluarga juga merupakan factor yang mempengaruhi sibling rivalry karena anak-anak mereka berebut perhatian orang tua atau karena kesalahan sikap orang tua yang terkadang tidak berlaku adil, pilih kasih atau membanding-bandingkan antara anak yang satu dengan anak yang lain.

Penyebab alas an mengapa anak merasa cemburu dan benci terhadap saudaranya antara lain :

ØAnak sangat bergantung pada cinta dan kasih saying orang tuanya.

ØAdanya konflik dan ketidaksetujuan hidup bersama dengan orang lain dalam jangka waktu yang cukup lama.

ØFaroritisme orang tua terhadap salah seorang dapat memicu dendam anak yang lain.

ØJika seorang anak kurang berbakat disbanding saudaranya, maka anak yang kurang berbakat cenderung membenci saudaranya,

Selain adanya kopetensi dan kecemburuan, factor-faktor lain dapat mempengaruhi kakak adik bertengkar adalah karakteristik individu merupakan salah satu factor yang mempengaruhinya memang tidak dapat dipungkiri, bahkan orang tua dengan mudahnya memberi label, sehingga anak tertentu cepat merasa bosan, sementara yang lain mudah frustasi. Di sisi lain anak-anak yang memiliki kelemahan tertentu dalam perkembangannya, seprti kemampuan bahasa dan interaksi sosial.

C.Dampak sibling rivalry bagi perkembangan emosi anak

Bisa jadi anak yang merasa selalu kalah dari saudaranya akan merasa minder atau rendah diri. Bisa juga anak jadi benci terhadap saudara kandungnya sendiri. Oleh sebab itu, jangan pernah memberi cap negative pada anak. Hindari pula membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang alin, karena setiap anak dikaruniai bakat yang berbeda-beda.

D.Manfaat sibling rivalry

Sibling rivalry mengajarkan anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting diantaranya adalah bagaimana menghargai nilai dan perspektif orang lain, cara tepat untuk berkompromi, serta mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.

Agar tercapai menfaat yang diinginkan, orang tua perlu menjadi fasilitator. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

ØOrang tua tidak perlu langsung bereaksi. Campur tangan dibituhkan saat terdapat tanda-tanda akan terjadi kekerasan fisik.

ØOrang tua perlu membatasi diri, cobalah menyelesaikan masalah dengan anak-anak.

ØPisahkan keduanya hingga masing-masing tenang, selanjutnya instruksikan mereka untuk kembali dengan sedikit ide tentang cara menyelesaikan masalah ini dan cara menghindari masalah yang sama dikemudian hari.

ØJika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya televise, ajaklah mereka membuat daftar yang menunjukkan giliran siapa memakai benda tersebut dalam seminggu.

ØMengajak setiap anak untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan tentang saudaranya.

E.Mencegah terjadinya sibling rivalry

Mencegah sibling rivalry merupakan hal yang sulit bagi orang tua, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya sibling rivalry :

ØBeri setiap anak perhatian dan cinta yang khusus dan istimewa.

ØJangan membanding-bandingkan anak.

ØJangan menjadikan anak sebagai pengasuh adiknya.

ØBuatlah pembagian tugas rumah masing-masing anak.

ØKembangkan dan ajarkan anak bersikap empati dan memperhatikan saudaranya yang lain.

ØLuangkan waktu untuk mendengar keluh kesah masing-masing anak dan pujilah bila mereka akur satu sama lain.

Permalink Leave a Comment

KIDAL

January 29, 2009 at 1:31 pm (Anak berkebutuhan khusus)

Di dunia pendidikan Indonesia saat ini lebih berpihak pada pengasahan otak kiri daripada otak kanan. Oleh karena itu, orang yang semestinya didominasi oleh otak kanan menjadi cakap dalam berhitung, berbahasa, reasoning dan kemampuan science.

Anak yang dominasinya otak kanan ini disebut kidal yang dalam istilahnya itu left handed. Kidal atau tidak itu sebetulnya bisa disebabkan dua faktor : nature (bawaan lahir) atau nurture (pengasuhan) orang yang kidal karena bawaan lahir, terjadi karena otak kanannya lebih dominant daripada otak kirinya. Tetapi kidal juga bisa terjadi karena factor kecelakaan missal tangan kanan malfunction (tidak berfungsi) sehingga mau tidak mau dia harus menggunakan tangan kiri.

Kidal cermin kebiasaan

Kata orang, kidal tidaknya seseorang dipengaruhi genetic atau turunan. Itu memang benar. Tapi, menurut David Bodanis, pengarang buku The Secret Family, beda halnya dengan kebiasaan memegang telepon genggam. Menurutnya, tangan yang sering digunakan merupakan cerminan dari kebiasaan di keluarga tersebut.

Jadi, misalnya anda sering memegang telepon genggam menggunakan tangan kanan disbanding tangan kiri. Kondisi tersebut bisa dijadikan petunjuk kalau anggota keluarga anda yang lain pasti lebih sering menggunakan tangan yang kanan pula.

“kesukaan seseorang memegang telepon dengan tangan sisi yang mana, tidaklah masalah orang tersebut kidal apa tidak, ini biasanya merupakan ciri keluarga tersebut,” tuturnya. Hal ini, lanjut ia, lebih sering dipengaruhi aspek kultur bukan genetik.

Sementara bisa juga seseorang tidak tampak kidal namun karena budaya tidak berpihak pada orang kidal maka dia berusaha untuk menjadi tidak kidal walaupun sebenarnya otak kanannya lebih dominant daripada otak kiri.

Kidal lebih banyak terjadi pada anak kembar dank arena pengaruh keluarganya. Penyebabnya mungkin ada kelainan dalam perkembangan otaknya atau dapat pula karena kerusakan otak yang terjadi pada usia dini.

Kidal bukan penyakit, bisa dibilang perkembangan otak yang menyebabkan seseorang kidal, tidak atau ambidextral (mampu menggunakan kedua tangan). Dalam populasi manusia ada sekitar 30% yang kidal dan ambidextral. Memang di kultur kita (timur) orang tua akan sekuat tenaga mengajarkan tangan kanan kepada anak, tetapi jika anak betul-betul kidal (bukan ambidextral) pamaksaan akan berpengaruh pada kemampuannya mengembangkan diri bahkan perkembangan otaknya.

Untuk itu orang tua, guru dan lingkungan harus bijaksana menangani anak kidal. Anak kidal yang didukung oleh lingkungannya akan berkembang sama baiknya dengan anak bertangan kanan, karena ini bukan suatu cacat, bahkan dalam populasinya yang kecil tersebut anak kidal termasuk anak yang memiliki prestasi tinggi dalam berbagai bidang. Jadi anak kidal itu belum tentu bodoh tetapi IQ-nya bisa diatas rata-rata bahkan karena otak kanannya lebih berkembang maka kemampuan kreatifitasnya lebih besar seprti menggambar, berimajinasi dan pengalaman di luar sekolahnya lebih berperan dalam pengambangan belahan kanan. Anak kidal juga bisa mengalami disleksia karena otak kirinya lebih dominant dan ini berpengaruh terhadap penguasaan bahasa. Belahan ini mengatur kemampuan bicara, membaca dan menulis terutama dalam tata bahasanya sehingga yang perlu diperbaiki pada anak kidal yaitu keseimbangan antara otak kanan dan kiri.

Kidal atau hambatan dominasi mempunyai dua aspek yangmenarik. Disatu pihak kidal sering dikaitkan dengan kelainan yang mengganggu seperti kesulitan membaca, kesulitan belajar atau beberapa penyakit imanitas. Tetapi disisi lain, tidak jarang kidal dikaitkan dengan kemampuan superior dalam bidang tertentu. Kidal banyak ditemukan pada ahli arsitek dan ahli matematik.

Tetapikidal juga merupakan bahaya potensial bagi penyesuaian social dan pribadi yang baik karena kidal jelas berbahaya dalam dua kondisi yaitu :

1.Jika pemakai tangan kiri anak menyadari bahwa mereka berbeda dan jika mereka merasa rendah, hal itu akan mempengaruhi sikap mereka terhadap diri sendiri dan pada gilirannya mempengaruhi sikap terhadap prilaku mereka.

2.Penggunaan tangan kiri menjadi bahaya yang nyata bagi penyesuaian social dan pribadi yang baik jika hal itu menghambat anak untuk mempelajari keterampilan dan menghasilkan keterampilan yang menurut keyakinannya berada dibawah kemampuannya.

Perkembangan dan pendekatan terhadap anak kidal

Mendeteksi anak kidal agak sulit di asia balita awal (0-3 tahun) karena anak masih adil menggunakan kedua tangannya tetapi begitu kemampuan motorik halusnya berkembang kita bisa melihat kecenderungannya. Tetapi pada usia 6-7 bulan seorang bayi pertama kali memungut benda, pada tahap ini dia akan mengambil sebuah benda dengan tanpa pilih-pilih. Setelah lewat 3 bulan berikutnya baru akan terlihat dia lebih sering menggunakan tangan kanan atau tangan kiri sehingga jika terjadi kidal anak itu perlu diterapi dibawah 6 tahun.

Karena penggunaan tangan kiri merupakan bahaya social dan bahaya pribadi yang potensial, maka terdapat tiga kemungkinan pendekatan yang dapat diterapkan yaitu sbb :

1.Mencegah penggunaan tangan kiri menjadi kebiasaan. Ini tidak berarti bahwa anak harus dipaksa untuk menggunakan tangan kanan seandainya mereka memang lebih senag melakukan pekerjaan dengan tangan kiri. Karena seorang anak yang kidal dia akan tetap kidal. Apabila tetap dipaksakan, kegiatan yang anak lakukan dengan tangan kanan yang tidak maksimal. Mengapa kegiatan motorik anak seperti melipat, mewarnai dan menggunting tidak baik, kemungkinan disebabkan karena si anak dipaksa untuk menggunakan tangan kanan.

2.Terhadap soal penggunaan tangan kiri adalah mengubah penggunaan tangan kiri ke tangan kanan pada waktu anak memperlihatkan pilihan yang jelas pada tangan kiri. Semakin lama menunda pengubahan tangan ke tangan kanan, akan semakin sulit karena pengubahan pola prilaku yang telah terbiasa selalu menghendaki penyesuaian dan menimbulkan ketegangan syaraf. Memang benar bahwa ketegangan tersebut timbul apabila ada gangguan terhadap kebiasaan yang sebagian telah terbentuk, mungkin menimbulkan penganggapan dan bentuk prilaku gugup lainnya seperti mengisap jempol atau menggigit jari.

3.Tetap perlu diajarkan menggunakan tangan kanan untuk makan/minum, memberikan/menerima sesuatu karena selain tata karma kita demikian, untuk yang muslim itu sunnah nabi yang harus dilakukan. Sedangkan untuk kegiatan lain (menulis, menggambar, olahraga dll) biarkan mereka memilih sendiri tangan mana yang akan digunakan.

Permalink Leave a Comment

HIPERAKTIF

January 29, 2009 at 10:54 am (Anak berkebutuhan khusus)

A.Pengertian

Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal disebabkan disfungsi neurologist dengan gejala yangtidak mampu memusatkan perhatian.kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkenetik.

Gangguan hipergenetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun), dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hperaktif dan impulsif.

B.Ciri-ciri anak hiperaktif

1.Tidak fokus

Anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari tiga menit. Dengan kata lain, ia tidak bisa diam pada waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal lain. Tak hanya itu, anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak memiliki fokus jelas. Dia berbicara semua berdasarkan apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya sering sulit dipahami. Demikian pula interaksinya dengan orang lain, biasanya yang bersangkutan selalu cuek kala dipanggil sehingga orang tua sering mengeluh kalau anaknya pura-pura tidak mendengar. Dengan perilaku seperti ini, anak cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik.

2.Menentang

Anak dengan gangguan hiperaktivitas umumnya memiliki sikap penentang / pembangkang atau tidak mau dinasehati. Misalnya, penderita akan marah apabila dilarang lari kesana-kemari, coret-coret atau naik turun tak mau berhenti. Penolakannya jiga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek.

3.Destruktif

Perilakunya bersifat destruktif atau merusak. Ketika menyusun logo misalnya, anak aktif akan menyelesaikan dengan baik sampai logo tersusun dengan rapi. Sebaliknya anak hiperaktif bukan menyelesaikannya malah menghancurkan mainan logo yang sudah tersusun rapi.

4.Tak kenal lelah

Anak dengan gangguan hiperaktivitas sering tidak menunjukkan sikap lelah. Sepanjang hari dia akan selalu bergerak kesana kemari, lo,pat, lari, berguling dan sebagainya. Hal inilah yang seringkali membuat orang tua kewalahan dan tidak sanggup meladeni perilakunya.

5.Tanpa tujuan

Semua aktifitas dilakukan tanpa tujuan jelas. Kalau anak aktif, ketika naik ke atas kursi punya tujuan, misalnya ingin mengambil mainan atau bermain peran sebagai superman. Anak hiperaktif melakukannya tanpa tujuan, dia hanya naik turun saja.

6.Tidak sabar dan usil

Yang bersangkutan juga tidak memiliki sifat sabar. Ketia bermain ia tidak mau menunggu giliran. Tak hanya itu anak hiperaktif juga sering mengusili temannya tanpa alas an yang jelas. Misalnya tiba-tiba memukul, mendorong, menimpuk, dan sebagainya meskipun tidak ada pemicu yang harus membuat anak seperti itu.

7.Intelektualitas rendah

Seringkali intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktif dibawah rata-rata anak normal. Namun ini berlaku jika alat digunakan untuk tes hanya alat verbal saja, namun bila yang digunakan adalah secara menalar abstraksi dari situ akan terlihat yang sesungguhnya.

Secara psikologis, perkembangan kognisi anak-anak yang menderita hiperaktif biasanya termasuk dalam kategori normal. Jika prestasi akademik mereka rendah, sebenarnya bukan karena perkembangan kognisinya yang bermasalah, tapi lebih disebabkan karena ketidakmampuan mereka untuk berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

C.Gejala-gejala anak hiperaktif

1.ganguan pemusatan perhatian (inattention) denagn cirri kurang dapat memusatkan perhatian, sering melakukan kesalahan akibat kecerobohan, kesulitan menerima pelajaran, sering agagal menyelesaikan tugas, perhatian mudah teralihkan dan sering kehilangan barang-barang.

2.hiperaktif dengan ciri sukar duduk diam, selalu tergesa-gesa, sering menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, sering meninggalkan tempat duduknya di kelas, sulit bermain dengan tenang, serta berlebihan berbicara.

3.impussifitas (mudah terangsang). Cirinya adalah sulit untuk menunggu giliran, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diajukan, sering mengganggu teman, sring mengintrupsi pembicaraan orang lain.

D.Penyebab anak hiperaktif

Psikolog dari Klinik Development Center, Jakarta ini melanjutkan, gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada sistem syaraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Ada juga penyebab lainnya, yakni temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak serta epilepsi.

Bisa juga kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, alergi makanan, ketidakstabilan darah, efek timbal, makan sea food dan efek obat-obatan.

E.Penanganan anak hiperaktif

Solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah hiperaktif pada anak adalah :

1.Oang tua harus berupaya menghilangkan prilaku hiperaktif anak, cara yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan sedini mungkin membiasakan anak untuk hidup dalam suatu aturan, jadi anak harus dikendalikan emosinya dengan penerapan aturan yang konsisten di rumah oleh oarng tua. Selain itu juga harus sedini mungkin diberikan kepercayaan tanggung jawab terhadap apa yang seharusnya dia lakukan.

2.Terapi fermakologis, pilihan utama terapi adalah obat dari golongan psikostimulan. Salah satunya adalah methylehdate. Obat tersebut diberikan bila gejalanya cukup mengganggu, terjadinya hambatan fungsi sosial, edukasi dan emosional dengan memberi obat terapi lain bisa lebih berhasil. Akan tetapi, obat-obatan sebagi terapi dihindari sebab tidak menutup kemungkinan bahwa terapi dengan obat dapat dapat menimbulkan efek samping yang ringan atau yang fatal seperti mengantuk, nafsu makan berkurang, sulit tidur, nyeri pada perut, sakit kepala, perasaan tidak nyaman, penyumbatan pembulu darah dll.

Pemakian dalam jangka panjang juga akan menimbulkan efek negatif pada sistem syaraf yang dapat menyebabkan ketergantungan obat bahkan sampai dewasa pun ia akan terus mengkonsumsi obat-obatan.

Permalink Leave a Comment

Hello world!

January 29, 2009 at 9:57 am (Uncategorized)

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Permalink 1 Comment