BAGAIMANA MEMAHAMI AS-SUNNAH

March 25, 2009 at 8:14 am (hadits)

A. Pemahaman Sahabat Mengenai As sunnah
Sahabat adalah orang yang berjumpa Nabi Muhammad SAW dalam keadaan beriman dan ketika meninggal dunia dalam keadaan muslim.
Para sahabat memahami as sunnah secara tersurat dan tersirat. Pemahamannya tersebut dipengaruhi oleh keadaan pribadi dan kecerdasan akal pikirannya. Namun, pemahaman mereka terhadap as sunnah dapat dijamin kebenarannya.
B. Pembagian As sunnah
1. Pembagian As sunnah berdasarkan banyak sedikitnya perawi (sumber berita)
a. Hadits Mutawattir
Hadits Mutawattir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya yang menurut tradisi mustahil mereka sepakat untuk berdusta.
Hadits Mutawattir terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Mutawattir Lafdzy : hadits yang diriwayatkan secara seragam baik susunan redaksinya maupun maknanya oleh para perawinya pada setiap lapisan (thabaqat).
2) Mutawattir Ma’nawy : hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada setiap thabaqatnya, namun susunan redaksinya berbeda-beda.
b. Hadits Ahad
Hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawattir. Hadits ini terbagi menjadi tiga :
1) Hadits Masyhur, diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih dan belum mencapai derajat mutawattir.
2) Hadits Aziz, diriwayatkan oleh dua orang walaupun dua orang rawi tersebut terdapat pada satu thabaqat saja.
3) Hadits Gharib, terbagi menjadi gharib mutlaq dan gharib nisbi. Gharib mutlaq hanya diriwayatkan oleh seorang perawi. Sedangkan gharib nisbi, yaitu apabila penyendirian itu mengenai sifat-sifat atau keadaan tertrentu seorang perawi.

2. Pembagian As sunnah dari segi sifat perawi, sanad, dan matannya
a. Hadits Shahih, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak berillat, dan tidak janggal.
b. Hadits Hasan, yaitu hadits yang pada sanadnya tidak terdapat perawi yang tertuduh dusta, tak ada kejanggalan pada matanya, dan hadits itu diriwayatkan tidak dari satu jurusan (mempunyai banyak jalan) yang sepadan maknanya.
c. Hadits Dlaif, yaitu hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih dan hadits hasan.
Macam-macam hadits dlaif karena cacat perawinya yaitu :
1) Hadits Matruk : hadits yang menyendiri dalam periwayatan, diriwayatkan oleh orang yang tertuduh dusta dalam perhaditsan.
2) Hadits Munkar : hadits yang menyendiri dalam periwayatan, diriwayatkan oleh orang yang banyak kesalahannya, banyak kelengahan atau jelas kefasikannya yang bukan karena dusta.
3) Mu’allal : hadits yang setelah diadakan penelitian dan penyelidikan, ternyata ada salah sangka dari perawinya, seperti menyambungkan sanad yang sebenarnya terputus atau memasukkan sebuah hadits pada hadits yang lain.
4) Mudraj : hadits yang disadur dengan sesuatu yang bukan hadits atas perkiraan, bahwa saduran itu temasuk hadits.
5) Maqlub : hadits yang menyalahi hadits lain.
6) Mudltharib : hadits yang menyalahi hadits lain dengan pergantian pada satu segi, yang saling bertahan dan tidak ada yang dapat ditarjihkan.
7) Muharraf : hadits yang menyalahi hadits lain karena perubahan baris kata, tetapi tulisannya tetap.
8 ) Mushahhaf : hadits yang menyalahi karena perubahan titik kata, tetapi tulisannya masih tetap.
9) Syadz : hadits yang diriwayatkan oleh seseorang yang tsiqah menyalahi riwayat yang lebih rajih.
10) Mukhtalith : hadits yang rawinya buruk hafalannya.
Macam-macam hadits dlaif karena persambungan sanadnya :
11) Mu’allaq : hadits yang gugur rawinya seorang atau lebih dari awal sanadnya.
12) Mursal : hadits yang gugur
13) Mudallas : hadits yang diriwayatkan menurut cara yang diperkirakan bahwa hadit itu bernoda.
14) Munqathi : hadits yang gugur seorang rawinya sebelum sahabat , di satu tempat.
15) Mu’dlal : hadits yang gugur rawi-rawinya, dua orang atau lebih berturut-turut
Macam-macam hadits dlaif karena sifat matannya :
16) Mauquf : hadits yang hanya di sandarkan sampai kepada sahabat.
17) Maqthu : hadits yang berasal dari seorang tabi’i yang dimauqufkan padanya, baik sanadnya bersambung maupun tidak.

Permalink Leave a Comment